Thursday, October 27, 2016

Cara Mencegah katarak dengan cara aman


Bunda, dinjuran untuk kita supaya mencegah katarak sebelum penyakit katarak menyarang, Pemeliharan kesehatan sejak dini merupakan langkah yang seharusnya dilakukan oleh 2semua orang, dikarenakan faktor penyebab katarak tidak terletak pada faktor usia, tetapi juga bisa saja disebabkan oleh trauma mata.

mencegah katarak

Penyakit Katarak ini merupakan penyakit mata yang kebanyakan menyerang orang pada usia lanjut. Katarak iyalah kondisi kelainan pada mata yang dapat menyebabkan adanya bagian pada mata yang menjadi keruh pada lensa mata. Pada Bagian yang keruh akan terus berkembang pada bagian pupil dan iris yang dapat mengakibatkan menghilankan pandangan mata. Usia yang rawan terkena katarak iyalah biasanya sekitar 40 tahun, walaupun ada juga beberapa kasus bahwa katarak menyerang orang yang lebih muda. Katarak merupakan suatu penyakit kelainan pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan, dan angka kebutaan paling tinggi di dunia, adalah katarak.

Sebelum kita membahas tentang pencegahan katarak, kita pahami dulu gejala tentang katarak.

Gejala Penyakit Katarak

Bunda ada beberapa gejala katarak yang harus anda ketahui, yaitu : 


  • Pandangan terasa menyilaukan saat melihat cahaya
  • Mata sering terasa gatal
  • Mata sering mengeluarkan air mata
  • Mata Kadang mengalami nyeri
  • Adanya pembengkakan pada lensa
  • Penglihatan menjadi buram terutama pada waktu malam hari
  • Menurunnya kwalitas ketajaman penglihatan mata
  • Menurunnya sensitivitas kontras
  • Munculnya penglihatan ganda pada salah satu mata

Selain keterangan diatas, gejala paling jelas diketahui bahwa anda terkena katarak iyalah, pandangan menjadi semakin kabur hanya dalam waktu yang singkat, pandangan kabur seperti layaknya sedang melihat dalam asap, dan seseorang yang menderita katarak juga menderita miopi (rabun jauh)

Orang Yang RawanTerkena Katarak


  • Orang yang terbiasa mengkonsumsi alkohol
  • Orang yang sering bekerja dibawah sinar matahari dan tidak menggunakan pengaman (kaca mata hitam)
  • Orang yang mempunyai riwayat penyakit katarak
  • Orang yang mempunyai berat badan berlebihan (obesitas)
  • Orang yang pernah mengalami cedera pada mata
  • Orang pengidap penyakit tekanan darah tinggi
  • Orang dengan usia lebih dari 40 tahun 
  • Orang yang tidak mendapatkan nutrisi yang penting untuk mata di usia muda
  • Orang pada masa hidupnya pernah mendapatkan operasi mata untuk mengatasi kelainan mata
  • Orang yang sering kebiasaan merokok dan sering terkena paparan asap rokok
  • Penderita diabetes yang cenderung memiliki angka kadar gula darah yang  tinggi

Bunda setiap orang penderita katarak sebagian mungkin ada yang berfikiran bahwa mereka tidak akan menjadi buta karena katarak, tapi pada faktanya katarak juga bisa mengakibatkan kebutaan. Meskipun penyakit ini dapat disembuhkan dengan cara operasi, namun pencegahan sejak awal sangat diperlukan yang menjadi langkah penting.

Pencegahan katarak

Cara mencegah katarak yang masih dalam tahapan gejala dapat ditempuh dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan juga diet, dalam artian tidak memiliki berat badan berlebihan. 

Sering konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A, dan beberapa ramuan herbal yang mengandung bahan vitamin A di dalamnya.

Selain pencegahan diatas, ada pencegahan lengkap yang bisa bunda lakukan, berikut pencegannya :

1. Konsumsi Makanan yang mengandung Zeaxanthin dan Lutein

Zeaxanthin dan lutein merupakan dua jenis anti oksidan yang sangat penting untuk mnjaga kesehatan mata. Mengkonsumsi zeaxhantin dan lutein akan membantu mata agar terlindungi dari bahaya sinar matahari. Beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi adalah seperti bayam, lobak, sawi, kale, kacang hijau, selada, labu, asparagus, okra dan paprika hijau.

2. Hindari terkena Asap Rokok

Asap rokok tidak hanya berbahaya untuk kesehatan paru-paru saja, asap rokok juga sangat berbahaya untuk mata yang bisa meningkatkan resiko terkena katarak. Asap rokok mengandung nikotin yang merupakan zat berbahaya yang dapat merusak kebeningan mata. 

3. Mengkonsumsi Makanan yang mengandung Vitamin C

Selain makanan yang tinggi vitamin A, Beberapa jenis makanan yang mengandung anti-oksidan terdiri dari vitamin C juga sangat dianjurkan untuk pencegahan supaya mata tidak terkena katarak, karena vitamin C dapat berfungsi untuk menghadang proses terbentuknya katarak. Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi setidaknya kurang lebih 250 mg makan yang mengandung vitamin C setiap hari untuk mencegah katarak. Sumber makanan yang mengandung vitamin C yaitu ; seperti  jambu merah, jeruk, brokoli, sayuran berdaun hijau, kiwi, papaya.

4. Hindari Minum Alkohol

Minum alkohol dapat meningkatkan resiko seseorang terkena katarak. Kebanyakan orang ada yang tidak menyadari bahwa minum alkohol dapat merusak mata yang dapat memicu penyakit katarak. Kandungan alkohol yang masuk ke dalam tubuh manusia akan ikut mengalir dan bercampur dalam aliran darah, Kemudian dapat menyebabkan beberapa resiko penyakit yang berbahaya, seperti gangguan pada fungsi organ.

5. Konsumsi Makanan Sehat

Sebuah penelitian telah banyak membuktikan, bahwa orang yang mempunyai kadar gula darah yang tinggi (diabetes) sangat beresiko terkena katarak, dibandingkan dengan orang sehat. Jadi biasakan mengkonsumsi makanan sehat lebih yang mengandung vitamin A, beta karoten, antioksidan, vitamin C dan vitamin E, dan juga biasakan pola hidup sehat. 

Wednesday, October 19, 2016

Mencegah penyakit ginjal dengan cara aman

Organ ginjal merupakan organ yang sangat penting, apa bila organ ginjal ini bermasalah maka akan mengakibatkan masalah pada kesehatan. Untuk menghindari penyakit ginjal, harus dilakukan upaya - upaya untuk mencegahan kemungkinan anda terserang penyakit ginjal, berikut beberapa langkah untuk mencegah agar terhindar dari penyakit ginjal :


1. Waspada dalam penggunaan obat kimia

Penggunaan obat - obatan kimia yang ngawur atau diluar anjuran resep dokter, berakibat merugikan kesehatan anda sendiri. Hal itu Karena setiap obat - obatan kimia pada dasarnya mempunyai efek samping yang dapat mengganggu kesehetan. Apabila pengguna diluar resep dokter, obat tersebur akan berubah menjadi racun bagi tubuh anda. 

Sebelum penggunaan obat - obatan kimia, sebaiknya anda tanya terlebih dahulu kepada dokter, dan mintalah nasihat. Apabilan anda ingin menggunakan obat – obatan kimia sangat disarankan agar selalu memperhatikan dosis yang dianjurkan. 

2. Selalu mlakukan pemeriksaan secara rutin

Untuk yang nomer terakhir ini langkah antisipasi dan pemeriksaan lanjutan secara berkala sangat perlu dilakukan. Baik general chek – up (pemeriksaan keseluruhan), bahkan pemeriksaan ke laboratorium. Khususnya pengecekan terhadap air urine maupun pengecekan darah supaya dapat diketahui kadar kreatinin dalam darah, dan racun – racun ynag mengendap dalam tubuh, dengan demikian anda bisa mengantisipasi apabila ada beberapa hal yang sulit anda atasi.

3. Minun air putih

Air putih sangat banyak sekali manfaatnya, selain untuk menghilangkan rasa haus, minum air putih dengan cukup dapat menjaga kesehatan ginjal, sehingga ginjal tetap dapat berfungsi dengan baik. Anjuran untuk minum air putih kira 8 - 10 gelas/hari (kira - kira 2000 ml), agar ketersediaan air di dalam tubuh dapat terpenuhi, sehingga volume di darah dalam tubuh dapat tercukupi. Dengan cukupnya volume pada darah, maka aliran darah menuju ke ginjal menjadi sangat baik. Jika aliran darah ginjal dapat baik, kerja ginjal juga akan menjadi baik pula.

Minum air putih yang cukup juga dapat membantu menjaga terpeliharanya laju penyaringan pada organ ginjal, sehingga dapat mencegah penumpukan terhadap kristal yang dapa memicu terbentuknya batu ginjal. Hal tersebut dapat membantu memperlancar pembuangan terhadap racun – racun dalam tubuhn melalui buang air kecil atau buangvair besar.

4. Menjaga pola makan

Pola makan yang baik juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan ginjal. Mengkonsumsi makanan atau menu makanan dalam sehari - hari harus selalu dapat memperhatikan keseimbangan gizi dalam menu makanan (vitamin, protein maupun mineral) yang diperlukan tubuh. Kadar protein yang berlebihan tidaklah baik untuk kesehatana ginjal, tapi malah membuat menambah beban organ ginjal berkerja untuk mengeluarkan zat - zat kotor dalam tubuh atau hasil penyaringan. Untuk itu sangat diperlukan keseimbangan gizi dalam makanan yang anda konsumsi.

5. Berolah raga dengan teratur

Berolah raga dengan teratur mampu membuat aliran darah menjadi lancar, sehingga dapat membuat jantung menjadi sehat, Jika jantung sehat, maka akan membuat aliran darah menuju ginjal juga akan menjadi baik, dengan demikian mampu membuat ginjal berfungsi dengan normal. Untuk itu sangat disarankan untuk berolah raga, dimulai dengan olah raga ringan seperti, jalan kaki, bersepeda, dan berenang secara teratur, dalam seminggu bisa dilakukan olah raga 3 kali, dengan kisaran waktu 15 sampai 30 menit, semakin rutin berolah raga semakin bagus

"Dok bagaimana kalu sudah trlanjur terserang penyakit ginjal tersebut....?"

Apabila pasien telah di terlanjur divonis oleh dokter atau ahli medis terkena penyakit ginjal, maka jalan satu - satunya segera lakukan penyelamatan kepada organ ginjal yang masih berfungsi dengan normal.

Tuesday, October 4, 2016

Pengobatan Penyakit Asma Dengan Inhaler

Penyakit asma merupakan jenis penyakit jangka panjang yang akan kambuh disaat sipenderita terlalu bekerja terlalu berat, dan juga terkena pemicu yang menyebabkan penyakit asma kambuh seperti terkena debu. pengobatan terhadap penyakit asma sangat perlu dilakukan, tujuannya iyalah untuk mengendalikan penyaki asma tersebut. Obat - obatan yang sudah tersedia untuk saat ini sudah cukup ampuh untuk mengatasi penyakit asma.

pengobatan asma dengan inhaler

Pengobatan atau obat untuk penyakit asma supaya memperoleh hasil yang diinginkan, dokter biasanya akan melakukan pertimbangan atau penyesuaian terhadap gejala penyakit asma. Sipenderita juga diharapkan melakukan pemeriksaan secara rutin kurang lebih satu kali satu tahun, atau dua kali satu tahun bila diperlukan, dan terkadang sipenderita penyakit asma memerlukan pengobatan dengan takaran yang lebih tinggi (dengan catatan asma dikatakan parah).

RENCANA PENGOBATAN PENYAKIT ASMA

Pemilihan obat-obatan untuk penyakit asma harus dicantumkan dalam rencana ini. Rencana pengobatan ini dapat membantu dalam mengetahui kapan penyakit asma memburuk, sehingga anda dapat melakukan langkah pengobatan. Rencana pengobatan penyakit asma tersebut lebih baik anda tinjau bersama dokter kepercayaan anda. Apabila asma dirasa sangat parah sangat diperlukan peninjauan berkala. Mungkin saja anda oleh dokter akan disarankan membeli peak flow meter (PFM) untuk sebagian dari perencanaan pegobatan asma. Dengan begitu anda dapat mengetahui penyakit asma Anda kapan mulai menyerang dan kapan mulai parah sehingga anda mampu melakukan penanganan dengan cepat.

Obat - obatan yang diberikan untuk penyakit asma iyalah melalui suatu alat khusus yang bernama inhaler ( jenis obat hirup). Inhaler bisa menyalurkan obat ke dalam saluran pernapasan dengan langsung, cara pemakaiannya dengan dihirup dengan mulut. Obat inhaler dirasa sangat efektif untuk mengibati asma, karena obat inhaler langsung mengarah pada bagian paru-paru. Dalam penggunaan inhaler, biasanya dokter terlebih dahulu akan mengajari bagaimna cara penggunaan inhaler.

Pengobatan selanjutnya disebut sebagai spacer, spacer merupakan suatu wadah yang terbuat dari logam, ada juga yang plastik yang kemudian dilengkapi dengan alat seperti corong isap diujung satunya dan lubang yang lain untuk dipasangkan obat inhaler. Pada Saat obat inhaler ditekan, obat yang terkandung dalam inhaler akan masuk ke spacer. Selain itu Spacer juga mampu mengurangi sakit sariawan yang diakibatkan efek dari obat-obatan asma.

Perlu anda ketahui khusus untuk obat inhaler Ada dua jenis yang di gunakan untuk penanganan penyakit asma, yaitu :


  • Yang pertama Inhaler pencegah : inhaler pencegah mampu mencegah terhadap terjadinya serangan penyakit asma, tidak hanya itu, inhaler pencegah juga mampu mengatasi peradangan yang terjadi di dalam saluran pernapasan. Anda harus menggunakan inhaler pencegah ini pada saat sebelum merasakan penyakit asma kambuh. Akan tetapi anda juga akan membutuhkan obat inhaler pereda untuk meredakan gejala penyakit asma apabila penyakit asma menyerang. Jika Anda terus menggunakan inhaler pereda, maka penanganan terhadap Anda akan dilakukan peninjauan ulang dengan secara keseluruhan. Pada umumnya pengobatan asma dengan cara pencegahan apabila sipenderita mengalami serangan penyakit asma dua kali dalam seminggu bahkan bisa lebih, disarankan penggunaan inhaler pereda lebih dari dua kali dalam satu minggu. Kandungan dalam Inhaler pencegah mengandung obat - obatan jenis steroid seperti budesonide, beclometasone, mometasone, dan fluticasone, bagi seseorag yang Merokok mampun mengurangi kinerja obat inhaler pencegah tersebut. Apabila penyakit asma tidak dapat membaik dengan pengobatan yang telah dijelaskan diatas, dokter biasanya akan melakukan peningkatan dosis inhaler pencegah. Apabila langkah peningkatan dosis tidak mampu mengendalikan penyakit asma, dokter akan meresepkan atau memberikan obat tambahan yaitu long-acting reliever, dan obat pereda asma reaksi lambat (long-acting bronchodilator atau long-acting beta2-agonist atau). Fungsinya sama dengan obat pereda reaksi cepat, akan tetapu kinerjanya membutuhkan waktu lebih lama dan efek sampingnya dapat bertahan sampai12 jam. 

  • Yang ke dua Inhaler pereda : Inhaler pereda bertujuan untuk meringankan gejala penyakit asma pada saat serangan asma berlangsung, inhaler pereda mampu mengatasi dengan sangat cepat. Inhaler pereda mengandung obat disebut short-acting beta2-agonist (beta2-agonist yang memiliki reaksi cepat) misalnya saja obat terbutaline dan salbutamol. Inhaler pereda dapat melemaskan beberapa otot yang berada disekitar saluran pernapasan yang kondisi menyempit. Sehingga saluran pernapasan tersebut akan dapat terbuka dan membuat sipenderita penyakit asma mampu bernapas kembali dengan baik. Oabt yang erkandung pada inhaler pereda sangat jarang yang menimbulkan efek samping yang menggangu sipenderita, dan inhaler pereda sangatlah aman dipergunakan sesuai anjuran dari dokter. Inhaler jenis pereda janganlah sering dipergunakan apabila penyakit asma dapat terkendalikan dengan cukup baik. Bagi seseorang yang menderita penyakit asma yang menggunakan inhaler pereda kira - kira tiga kali dalam seminggu bahkan bisa lebih, diharapkan keseluruhan penanganan untuk penyakit asma sangat perlu peninjauan ulang kembali. 
Contoh obat inhaler pereda reaksi lambat yaitu salmeterol dan formoterol. Obat ini tidak dapat menyembuhkan peradangan khususnya pada saluran pernapasan, obat ini terkadang bisa mengakibatkan memperparah penyakit asma tanpa memperlihatkan gejalanya atau menyembunyikan gejalanya. Hal tersebut kemungkinan asma yang diderita sangat parah yang dapat mengancam nyawa sipenderita. Untuk menghindari hal tersebut selalu pergunakan inhaler kombinasi (inhaler yang digabungka, dengan steroid inhalasi dan bronkodilator).

EFEK SAMPING INHALER

Selama penggunaan inhaler pereda masih dalam anjuran dokter, inhaler pereda masih termasuk jenis pengobatan yang aman. Efek samping dari obat inhaler pereda yang kerap muncul dalam dosis yang tinggi adalah sakit kepala, kram pada otot, dan gemetar pada tangan. Efek samping yang terjadi biasanya  berlangsung hanya beberapa menit saja, tidak berlangsung lama. Pengobatan penyakit asma dengan menggunakan inhaler pereda juga terbukti aman pada penggunaan dengan dosis yang diajurkan atau yang masih wajar. 

Terjadinya Efek samping biasanya pada pemakaian dosis yang tinggi dan jangka yang cukup panjang. Efek samping yang dialami merupakan terjadinya infeksi jamur yang terdapat di dalam mulut (tenggorokan) atau disebut juga dengan sebutan kandidiasis oral. Efek lainnya iyalah suara berubah serak, Namun bisa dicegah apabila Anda menggunakan pengobatan spacer, anda juga disarankan untuk berkumur menggunakan air yang bersih, dan banyak mencukupi asupan air putih.

Inhaler pereda untuk reaksi lambat, memiliki efek yang kerap muncul seperti sakit kepala (pusing), kram pada otot, dan gemetar pada tangan. Dokter sebelum pemberian obat biasanya akan menjelaskan mengenai manfaat dan risiko obat tersebut. Kondisi anda kemudian akan diawasi dari awal pengobatan dan di awasi dengan rutin. Apabila penggunaan obat inhaler pereda jenis ini tidak dapat menyembuhkan asma, segera hentikan pengobatan

Penanggulangan penyakit asma

Bila gejala penyakiy asma Anda mulai kambuh, sebaiknya anda melakukan tiga hal, yaitu : 

  • Pertama segera gunakan inhaler jenis pereda, hisap 1 sampai 2 kali
  • Kedua lakukan duduk buat serilex mungkin dan coba bernapas dengan stabil.
  • Apabila penyakit asma belum mereda,Saatnya langkah ketiga, yaitu menghisap inhaler pereda sebanyak 2 kali mungkin sampai 10 kali tiap dua menit - 5 menit.
Jika langkah diatas tidak dapat meredakan penyakit asma, segera lakukan pengobatan di rumah sakit. 

Sunday, October 2, 2016

Mengetahui Diagnosis Penyakit Asma

Bagi sesorang yang diperkirakan memiliki penyakit asma perlu datang kedokter untuk memastikan apa benar mengidap asma atau tidak, dengan diagnosa dari dokter akan membantu mengetahuinya. Untuk memperoleh diagnosa dokter akan melakukan beberapa tes, akan tetapi sebelum tes ini dijalankan, dokter seperti biasanya akan memberikan pertanyaan kepada sipenderita mengenai gejala yang dirasakan , contohnya saja, anda sering mengalami sesak napas pas waktu apa...?, apa anda sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis - manis di pinggir jalan atau ditoko - toko...? Dan masih ada beberapa pertanyaan yan akan ditanyakan apabila pertanyaan tersebut masih belum cukup.

Diagnosis Penyakit Asma
image by wikimedia.org

Apabila jawaban - jawaban yang diberikan dirasa mengarah ke penyakit asma (positif), selanjutnya dokter akan memberikan pertanyaan waktu munculnya gejala penyakit asma. Dan yang paling penting dokter juga akan menanyakan apakah sipasien tersebut mempunyai keluarga yang mempunyai penyakit asma dari garis keturunannya.

Apabila dari seluruh jawaban yang dikatakan oleh sipasien mengarah pada penyakit asma tersebut, yang selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan secara fisik dan tes yang akan dilakukan di laboratorium.  Tes laboratorium ini tujuannya untuk memperkuat bukti atau hasil diagnosa. Biasanya tes laboratorium yang dilakukan adalah spirometri. Pada tes spirometri dokter akan meminta pasien untuk menarik napas dalam-dalam dan kemudian menghembuskannya secepat mungkin ke sebuah alat khusus yang bernama spirometer. 

Tes ini bertujuan untuk mengukur kinerja paru-paru dengan berpatokan pada volume udara yang pasien hembuskan dalam satu detik dari jumlah total udara yang dihembuskan sipasien. Apabila ada hambatan pada saluran pernapasan yang kemudian dirasa mengarah pada penyakit asma akan dapat diketahui oleh dokter setelah melihat dan membandingkan beberapa data yang diperoleh dari tes - tes yang telah dilakukan. 

Selain asma bisa diketahui menggunakan metode spirometri. Cara selanjutnya menggunaka alat inhaler, apabila setelah diberikan inhaler dan keadaan pasien hasilnya menjadi lebih baik, dapat dipastikan pasien menderita penyakit asma.

Selanjutnya ada tes lagi yang bisa dipergunakan untuk mendiagnosa penyakit asma yaitu tes kadar arus ekspirasi puncak. Tes ini dibantu dengan suatu alat khusus yang bernama peak flow meter (PFM) , kecepatan suatu udara dari paru-paru tiap sekali hembus yang dilakukan pasien akan dilakukan pengukuran untuk memperoleh data tingkat arus ekspirasi puncak. Dokter akan menyarankan kepada sipasien untuk membeli alat PFM untuk dipergunakan sendiru di rumah, selain itu pasien dianjurkan untuk membuat sebuah catatan PEFR tiap harinya, dan juga pasien akan dianjurkan untuk mencatat tiap gejala penyakit asma muncul untuk memperoleh data yang akurat.

PENTING

Apabila sipasien merasa bahwa gejala asma sembuh ketika sedang tidak melakukan rutinitas seperti berkerja, kemungkinan besar pasien menderita penyakit asma yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaannya, mungkin karena banyaknya debu yang berada di pekerjaanya, atau tempat diya berkerja terdapat suatu zat yang tidak baik, dan dapat memicu kambuhnya penyakit asma.  Ini sering terjadi pada tiap orang yang bekerja sebagai pegawai pabrik pengolahan bahan kimia, tukang cat gedung atau rumah, tukang disuatu pabrik las, dan masih banyak lagi conto yang lain.

Untuk mendukung semakin kuatnya diagnosis, dokter akan meminta sipasien untuk melakukan tes aliran ekspirasi puncak (PEFR) menggunakan peak flow meter (PFM), yang kan di lakukan di tempat bekerja bahkan di luar lingkungan kerja. Tapi cara ini masih terbilang jarang dilakukan, guna memperoleh hasil yang lebih baik cara ini akan menjadi perlu.

Apabila dalam jarak satu tahun Anda sering mengalami penyakit asma pada saat anda berada di tempat kerja, lebih baik anda cari pekerjaan yang lain, seperti berjualan disuatu toko.

TES ATAU DIAGNOSIS TAMBAHAN

Selain kedua tes di atas, spirometri dan tes kadar arus ekspirasi puncak, ada beberapa beberapa tes lain yang mungkin diperlukan untuk memperkuat diagnosis penyakit asma, dan berguna untuk membantu mendeteksi penyakit selain penyakit asma.

Beberapa tes tambahan :


  • Pemeriksaan status alergi pasien : ini dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala asma yang dialami pasien disebabkan oleh alergi atau bukan
  • CT Scan. Pemeriksaan ini dilakukan dokter dengan catatan dokter mencurigai bahwa gejala sesak napas atau asma pada pasien bukan disebabkan oleh penyakit asma, melainkan suatu infeksi yang terdapat di dalam paru-paru atau kelainan.
  • Pemeriksaan rontgen : Pemeriksaan ini sebenarnya sama seperti pemeriksaan CT Scan, untuk melihat apakah gangguan pernapasan tersebut (asma) disebabkan oleh kondisi lain atau bukan.
  • Tes melihat suatu adanya peradangan pada saluran pernapasan :  Dokter akan mengukur kadar oksida nitrat dalam napas pada saat pasien bernapas, apabila kadar oksida tinggi, sdah dipastikan adanya peradangan pada saluran napas. 
  • Tes xampel dahak : Dokter biasanya juga akan melakukan mengambil xampel dahak pasien untuk mengecek apakah paru-paru mengalami radang atau tidak.
  • Tes responsivitas saluran napas (uji provokasi bronkus) : Digunakan untuk memastikan apakah saluran pernapasan pasien bereaksi ketika terpapar oleh zat pemicu asma. Pasien disuruh menghirup serbuk kering ( bernama mannitol), kemudia pasien diminta untuk menghembuskan napas sekuat - kuatnya ke dalam alat yang bernama spirometer untuk mengukur tingkat perubahan FEV1 dan FVC setelah terkena pemicu tersebut tinggi atau tidak. Bila hasilnya turun, maka pasien sudah positif mengidap asma. 

Cara diet sehat dengan cara aman

Kegemukan atau berat badan yang terlalu berlebih kebanyakan mendorong seseorang untuk melakukan berbagai cara diet, tentu yang dimaksud dis...